Generasi Anti Narkoba
TERBINANYA GENERASI BANGSA YANG BEBAS NARKOBA MELALUI PEMIMPIN BANGSA..!!!
Salah satu masalah yang ada di negara kita terutama di idonesia yang terus menerus diperbincangkan oleh para remaja yaitu NARKOBA. Siapa yang tidak mengenal narkoba, benda yang sangat mematikan dengan berbagai cara menggunakannya, bisa diminum, dihisap, dan disuntikan ke tubuh kita. Cara untuk mendapatkannya pun sangat mudah, karena benda ini sudah tersebar luas diseluruh dunia dan banyak sekali oknum-oknum yan menjualnya.
Korban narkoba tidak memandang usia dan kalangan, terutama remaja saat ini sangat mudah sekali mendapatkan dan menyalahgunakan narkoba bahkan tidak hanya remaja saja, tetapi anak-anak kecil pun sudah tau dan mengerti apa itu narkoba?. Begitu mudahnya anak bangsa telah menyalahgunakan narkoba, apabila sekali mencoba, maka tubuh akan bereaksi oleh efek candu. Kenapa hal itu bisa terjadi? Perlu kita ketahui, bahwa narkoba mangandung zat adiktif yang berfungsi sebagai rasa candu. Sama halnya seperti rokok, para perokok sangat aktif untuk mengkonsumsinya jika sudah kecanduan. Dengan hal itu sangat disayangkan apabila remaja generasi penerus bangsa terus-menerus mengonsumsi keduanya, terutama narkoba yang efeknya lebih dahsyat dan dapat menyebabkan kematian.
NARKOBA adalah NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adikif lainnya), yakni bahan atau zat/obat yang apabila masuk kedalam tubuh manusia, akan mempengaruhi tubuh, terutama otak/susunan syaraf pusat (disebut psikoaktif), dan menyebabkan gangguan kesehatan jasmani, mental emosional dan fungsi sosialnya, karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi), dan ketergantungan (dependensi). Sebagian jenis narkoba berguna dalam pengobatan , tetapi karena menimbulkan ketergantungan, penggunanya harus sesuai petunjuk dokter, seperti morfin dan petidin yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada penyakit kanker, sebagai obat bius pada waktu operasi.
Adapun Narkotika, yaitu “sejenis zat/obat yang berasal dari tanaman/bukan tanaman, baik sintesis maupun tidak sintesis yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran dan hilangnya rasa” dan Psikotropika, yaitu “obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa” yang tidak boleh digunakan sama sekali untuk pengobatan, yaitu: herion, kokoin, ganja, dan ekstasi, karena bukan tergolong obat dan potensi menyebabkan ketergantungan yang sangat tinggi. Namun, hal itu tidak menjadi halangan bagi para pengguna untuk mengonsumsi barag haram tersebut. Para pengguna narkoba khususnya remaja menganggap narkoba adalah penenang hidup, mereka mencari kesenangan hidup dengan cara yang salah. Sangat disayangkan mengingat remaja yang seharusnya menjadi generasi muda penerus bangsa justru merusak masa depan dan harapan bangsa.
Remaja dapat mengonsumsi narkoba melalui beberapa faktor, faktor utamanya yaitu mulai dari mecoba-coba, kurangnya perhatian dari keluarga/orang tua, pengaruh dari teman bermain atau lingkungan. Misalnya, kondisi keluarga yang kurang harmonis, sehingga remaja jauh dari orang tua/keluarga dan mencari kesenangan sendiri di dunia luar. Bias juga remaja mempunyai teman sebaya yang dianggapnya benar, lalu mereka mencari jati diri dan keluar dari kehidupan yang menurutnya sangat tidak mereka sukai dan membuat kehidupan sendiri, kemudian mereka bertemu dengan seorang yang tdak dikenal, kemudian menawarkan bena asing yaitu narkoba. Karena merasa penasaran mereka mulai mencoba dan terhanyut oleh rasa candu narkoba yag semakin membawa mereka kejalan yang sesat dan menghalalkan segara cara untuk menikmatinya. Sangat disayangkan jika mereka sudah kehilangan jati diri dan bahkan mereka tidak lagi mengingat tuhan. Dunia mereka hanyalah satu yaitu narkoba seakan-akan narkoba adalah penenang hidup. Banyak sekali dampak yang di timbulkan oleh narkoba.
Apabila hal tersebut memasuki diri kita, contohnya remaja akan terjerumus pergaulan bebas, seks bebas, dan minum-minuman keras. Sebagian besar orang beranggapan bahwa bagi mereka yang sudah mengkonsumsi narkoba akan menyebabkan kematian, karena adanya zat-zat yang terkandung dalam narkotika dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, hal inilah yang memungkinkan pengguna narkoba dapat terserang penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) yaitu, suatu kupulan gejala yang ditimbukan oleh virus kekebalan tubuh manusia yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV menular melalui jarum suntik yang tidak steril dengan cara dipakai bersama-sama, hal tersebut juga diakibatkan oleh pelaku seks bebas, zat-zat yang terkandung dalam narkotika dapat meningkatkan hasrat naluri penggunanya sehingga pengguna narkoba tidak segan-segan melakukan seks bebas.
Gejala yang ditimbulkan oleh penyalahguna narkoba yaitu cenderung malas mengerjakan tugas dari sekolah, egois, mudah tersinggung. Gejala fisiknya yaitu menumpas imtaq, mengganggu kesehatan dan mental. Hingga saat ini, penyebaran narkoba tidak dapat dicegah.
Narkoba sudah tersebar diberbagai tempat ditangan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, misalnya menjual narkoba dilingkungan sekolah, dilingkungan masyarakat, dan ditempat perkumpulan para remaja. Para pelaku penjual narkoba sangat pintar menyembunyikan identitas aslinya dengan rapi, mereka menyamar seperti pedagang atau sales. Narkoba bukanlah masalah yang mudah diselesaikan secara individu, masalah seperti ini harus diselesaikan bersama dan di fikirkan oleh seluruh masyarakat. Lalu siapakah yang berupaya dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, agar kasus ini tidak terjadi pada usia remaja atau generasi penerus bangsa?.
Sudah sepantasnya peran orang tua atau keluarga, lingkungan masyarakat sekitar maupun para pemimpin bangsa menjadi hal yang paling penting dalam mempengaruhi psikis remaja agar tidak terjerumus kejalan yang sesat. Seorang anak sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua, karna kasih sayang dan perhatian orang tua benar-benar berpengaruh terhadap pembentukan pribadi seorang remaja. Ciptakanlah keharmonisan dalam keuarga, berikanah perhatian yang cukup baik dari segi material, sosial, dan emosional. Berikan nasihat tentang ajaran agama yang baik, pencerahan, dan ikutkan anak ke-organisasi yang berpengaruh positif. Peran para pemimpin bangsa sangat di butuhkan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, kususnya yang ada di pemerintahan dan yang ada di parlemen (DPR) baik di pusat maupun di daerah, karena merekalah yang mempunyai kuasa dan kebijakan untuk membuat program terkait narkoba, sehingga bias lebih teratasi lagi. Tetapi saat ini banyak sekali para pemimpin bangsa yang menyalahgunakan jabatannya dengan cara seperti halnya korupsi dan lain-lain. Bagaimanakah cara pencegahan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kasus narkoba pada usia remaja?.
Adapun cara pencegahan untuk kalangan remaja sendiri yaitu, meningkatkan iman dan taqwa terhadap tuhan Yang Maha Esa, berhati-hatilah dalam memilih teman agar tidak salah pergaulan, hindarilah kebiasaan merokok dan meminum-minuman keras. Mengisi waktu luang untuk kegiata yag berpositif serta tingkatkan prestasi dan teruslah belajar agar dapat mencapai cita-cita yang diinginkan. Disetiap masalah pasti ada jalan keluarnya, narkoba adalah masalah bersama sehingga tidak dapat dselesaikan secara sepihak atau individu. Sebagai Negara kesatuan, kita harus menyelamatkaan masa depan bangsa dan Negara. Tentunya dengan menghadapi masalah seperti ini,selain melakukan pencegahan seperti yang dijelaskan sebelumnya, kita juga dapat melakukan beberapa cara contohnya seperti sosialiasai, mengadakan penyuluhan anti narkoba disetiap-setiap sekolah, memberikan motivasi agar para pengguna bisa merubah pola pikirnya kejalan yang diridho’i Allah SWT. Karena hanya tuhanlah yang mampu mengetuk pintu hati setiap umat-Nya. Maka dari itu marilah kita tingkatkan iman dan taqwa.
Setiap manusia pasti melakukan kesalahan dan kekhilafan dan satu-satnya tempat untuk kembali hanyalah kepada Allah SWT. Tidak sepantasnya kita menyalahkan para remaja. Marila kita bersama-sama menyadari diri sendiri tanpa menyudutkan orang lain, setiap masalah pasti ada penyebabnya. Harapannya untuk seluruh generasi muda penerus bangsa, kuatkanlah iman, islam, dan taqwa. Jadilah anak yang berbakti kepada orang tua, guru, dan para ulama/tokoh agama. Jadilah anak yag berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Kita hidup hanya sekali, oleh sebab itu gunakan sisa waktu ini dengan sebaik-baik mungkin. Gapailah semua harapan dan cita-cita, tunjukkan pada dunia bahwa kalian bisa.
Lembaga Pers Pelajar Nahdlatul Ulama' (LPPNU)
PAC IPNU-IPPNU TANGGUL
Oleh: Nurhayati
(Anggota PAC IPPNU Kec. Tanggul)
Korban narkoba tidak memandang usia dan kalangan, terutama remaja saat ini sangat mudah sekali mendapatkan dan menyalahgunakan narkoba bahkan tidak hanya remaja saja, tetapi anak-anak kecil pun sudah tau dan mengerti apa itu narkoba?. Begitu mudahnya anak bangsa telah menyalahgunakan narkoba, apabila sekali mencoba, maka tubuh akan bereaksi oleh efek candu. Kenapa hal itu bisa terjadi? Perlu kita ketahui, bahwa narkoba mangandung zat adiktif yang berfungsi sebagai rasa candu. Sama halnya seperti rokok, para perokok sangat aktif untuk mengkonsumsinya jika sudah kecanduan. Dengan hal itu sangat disayangkan apabila remaja generasi penerus bangsa terus-menerus mengonsumsi keduanya, terutama narkoba yang efeknya lebih dahsyat dan dapat menyebabkan kematian.
NARKOBA adalah NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat adikif lainnya), yakni bahan atau zat/obat yang apabila masuk kedalam tubuh manusia, akan mempengaruhi tubuh, terutama otak/susunan syaraf pusat (disebut psikoaktif), dan menyebabkan gangguan kesehatan jasmani, mental emosional dan fungsi sosialnya, karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi), dan ketergantungan (dependensi). Sebagian jenis narkoba berguna dalam pengobatan , tetapi karena menimbulkan ketergantungan, penggunanya harus sesuai petunjuk dokter, seperti morfin dan petidin yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada penyakit kanker, sebagai obat bius pada waktu operasi.
Adapun Narkotika, yaitu “sejenis zat/obat yang berasal dari tanaman/bukan tanaman, baik sintesis maupun tidak sintesis yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran dan hilangnya rasa” dan Psikotropika, yaitu “obat yang digunakan oleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa” yang tidak boleh digunakan sama sekali untuk pengobatan, yaitu: herion, kokoin, ganja, dan ekstasi, karena bukan tergolong obat dan potensi menyebabkan ketergantungan yang sangat tinggi. Namun, hal itu tidak menjadi halangan bagi para pengguna untuk mengonsumsi barag haram tersebut. Para pengguna narkoba khususnya remaja menganggap narkoba adalah penenang hidup, mereka mencari kesenangan hidup dengan cara yang salah. Sangat disayangkan mengingat remaja yang seharusnya menjadi generasi muda penerus bangsa justru merusak masa depan dan harapan bangsa.
Remaja dapat mengonsumsi narkoba melalui beberapa faktor, faktor utamanya yaitu mulai dari mecoba-coba, kurangnya perhatian dari keluarga/orang tua, pengaruh dari teman bermain atau lingkungan. Misalnya, kondisi keluarga yang kurang harmonis, sehingga remaja jauh dari orang tua/keluarga dan mencari kesenangan sendiri di dunia luar. Bias juga remaja mempunyai teman sebaya yang dianggapnya benar, lalu mereka mencari jati diri dan keluar dari kehidupan yang menurutnya sangat tidak mereka sukai dan membuat kehidupan sendiri, kemudian mereka bertemu dengan seorang yang tdak dikenal, kemudian menawarkan bena asing yaitu narkoba. Karena merasa penasaran mereka mulai mencoba dan terhanyut oleh rasa candu narkoba yag semakin membawa mereka kejalan yang sesat dan menghalalkan segara cara untuk menikmatinya. Sangat disayangkan jika mereka sudah kehilangan jati diri dan bahkan mereka tidak lagi mengingat tuhan. Dunia mereka hanyalah satu yaitu narkoba seakan-akan narkoba adalah penenang hidup. Banyak sekali dampak yang di timbulkan oleh narkoba.
Apabila hal tersebut memasuki diri kita, contohnya remaja akan terjerumus pergaulan bebas, seks bebas, dan minum-minuman keras. Sebagian besar orang beranggapan bahwa bagi mereka yang sudah mengkonsumsi narkoba akan menyebabkan kematian, karena adanya zat-zat yang terkandung dalam narkotika dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, hal inilah yang memungkinkan pengguna narkoba dapat terserang penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom) yaitu, suatu kupulan gejala yang ditimbukan oleh virus kekebalan tubuh manusia yang disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Virus HIV menular melalui jarum suntik yang tidak steril dengan cara dipakai bersama-sama, hal tersebut juga diakibatkan oleh pelaku seks bebas, zat-zat yang terkandung dalam narkotika dapat meningkatkan hasrat naluri penggunanya sehingga pengguna narkoba tidak segan-segan melakukan seks bebas.
Gejala yang ditimbulkan oleh penyalahguna narkoba yaitu cenderung malas mengerjakan tugas dari sekolah, egois, mudah tersinggung. Gejala fisiknya yaitu menumpas imtaq, mengganggu kesehatan dan mental. Hingga saat ini, penyebaran narkoba tidak dapat dicegah.
Narkoba sudah tersebar diberbagai tempat ditangan oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, misalnya menjual narkoba dilingkungan sekolah, dilingkungan masyarakat, dan ditempat perkumpulan para remaja. Para pelaku penjual narkoba sangat pintar menyembunyikan identitas aslinya dengan rapi, mereka menyamar seperti pedagang atau sales. Narkoba bukanlah masalah yang mudah diselesaikan secara individu, masalah seperti ini harus diselesaikan bersama dan di fikirkan oleh seluruh masyarakat. Lalu siapakah yang berupaya dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, agar kasus ini tidak terjadi pada usia remaja atau generasi penerus bangsa?.
Sudah sepantasnya peran orang tua atau keluarga, lingkungan masyarakat sekitar maupun para pemimpin bangsa menjadi hal yang paling penting dalam mempengaruhi psikis remaja agar tidak terjerumus kejalan yang sesat. Seorang anak sangat membutuhkan kasih sayang dan perhatian dari orang tua, karna kasih sayang dan perhatian orang tua benar-benar berpengaruh terhadap pembentukan pribadi seorang remaja. Ciptakanlah keharmonisan dalam keuarga, berikanah perhatian yang cukup baik dari segi material, sosial, dan emosional. Berikan nasihat tentang ajaran agama yang baik, pencerahan, dan ikutkan anak ke-organisasi yang berpengaruh positif. Peran para pemimpin bangsa sangat di butuhkan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba, kususnya yang ada di pemerintahan dan yang ada di parlemen (DPR) baik di pusat maupun di daerah, karena merekalah yang mempunyai kuasa dan kebijakan untuk membuat program terkait narkoba, sehingga bias lebih teratasi lagi. Tetapi saat ini banyak sekali para pemimpin bangsa yang menyalahgunakan jabatannya dengan cara seperti halnya korupsi dan lain-lain. Bagaimanakah cara pencegahan untuk memperkecil kemungkinan terjadinya kasus narkoba pada usia remaja?.
Adapun cara pencegahan untuk kalangan remaja sendiri yaitu, meningkatkan iman dan taqwa terhadap tuhan Yang Maha Esa, berhati-hatilah dalam memilih teman agar tidak salah pergaulan, hindarilah kebiasaan merokok dan meminum-minuman keras. Mengisi waktu luang untuk kegiata yag berpositif serta tingkatkan prestasi dan teruslah belajar agar dapat mencapai cita-cita yang diinginkan. Disetiap masalah pasti ada jalan keluarnya, narkoba adalah masalah bersama sehingga tidak dapat dselesaikan secara sepihak atau individu. Sebagai Negara kesatuan, kita harus menyelamatkaan masa depan bangsa dan Negara. Tentunya dengan menghadapi masalah seperti ini,selain melakukan pencegahan seperti yang dijelaskan sebelumnya, kita juga dapat melakukan beberapa cara contohnya seperti sosialiasai, mengadakan penyuluhan anti narkoba disetiap-setiap sekolah, memberikan motivasi agar para pengguna bisa merubah pola pikirnya kejalan yang diridho’i Allah SWT. Karena hanya tuhanlah yang mampu mengetuk pintu hati setiap umat-Nya. Maka dari itu marilah kita tingkatkan iman dan taqwa.
Setiap manusia pasti melakukan kesalahan dan kekhilafan dan satu-satnya tempat untuk kembali hanyalah kepada Allah SWT. Tidak sepantasnya kita menyalahkan para remaja. Marila kita bersama-sama menyadari diri sendiri tanpa menyudutkan orang lain, setiap masalah pasti ada penyebabnya. Harapannya untuk seluruh generasi muda penerus bangsa, kuatkanlah iman, islam, dan taqwa. Jadilah anak yang berbakti kepada orang tua, guru, dan para ulama/tokoh agama. Jadilah anak yag berguna bagi nusa, bangsa, dan agama. Kita hidup hanya sekali, oleh sebab itu gunakan sisa waktu ini dengan sebaik-baik mungkin. Gapailah semua harapan dan cita-cita, tunjukkan pada dunia bahwa kalian bisa.
Lembaga Pers Pelajar Nahdlatul Ulama' (LPPNU)
PAC IPNU-IPPNU TANGGUL
Komentar
Posting Komentar